BISNIS NEWS | SELAYAR — Pelabuhan feri Pattumbukang Kabupaten Kepulauan Selayar yang berada di bagian selatan Pulau Selayar kerap dijadikan tempat transaksi bahan bakar minyak (BBM) yang diduga illegal. Termasuk dijadikan sebagai tempat bongkar muat bahan bakar minyak solar yang diduga solar subsidi kebutuhan kapal tugboat penarik tongkang sejak sebulan terakhir.
Terungkapnya hal dugaan transaksi liar dan illegal ini berawal dari informasi warga sekitar bahwa sering ada ratusan drum BBM jenis solar dan bensin terparkir di ujung dermaga pelabuhan feri Pattumbukang yang diangkut oleh mobil truk.
Kegiatan bongkar muat bahan bakar di dermaga feri ini juga dinilai cukup berbahaya jika bersamaan dengan arus bongkar muat penumpang kapal feri yang sandar.
Andi Hamzah pemerhati pembangunan Selayar menyebut bahwa salah satu aktivitas yang membuat kuota solar untuk masyarakat Kepulauan Selayar adalah aktivitas illegal di dermaga Pattumbukang dan hal ini bukan luput dari perhatian Pemerintah, tapi sebenarnya diketahui tapi tak ada yang bisa bertindak.
" Saya kira di sana ada petugas pelabuhannya, jadi yang bertanggungjawab harus pengelola pelabuhan Pattumbukang di Pemprov Sulsel, mereka yang lakukan pembiaran dan mereka juga yang menyiapkan sarana dermaganya," ujar Andi.
Ia menyebut, misalnya praktek penjualan bahan bakar solar ke kapal tugboat yang sudah hampir 2 bulan di pelabuhan itu. Kami mensinyalir kuat bahwa solar yang dijual ke kapal tugboat adalah solar subsidi kuota warga Selayar, lalu mana penegakan hukumnya? Bayangkan ketika seorang nelayan atau kapal nelayan memuat solar untuk kebutuhan lebih kemudian dipersoalkan, sementara yang diduga transaksinya miring malah dibiarkan.
"Belum lagi praktek lainnya di daratan dan Kepulauan Selayar menyangkut bahan bakar solar, ga ada habis habisnya dan ujungnya masyarakat tak berdaya dan merasakan ketidak adilan dalam penyediaan bahan bakar solar dengan harga selangit," imbuh Andi.
Andi berharap agar Jokowi, Kapolri dan Panglima TNI bisa melihat kondisi ketersediaan solar bagi masyarakat petani dan nelayan Selayar yang hingga saat ini menjadi praktek patgulipat pemilik modal dan pemilik kewenangan.
Sejumlah pihak yang terkait dengan info maraknya praktek bongkar muat BBM pelabuhan Pattumbukang telah dihubungi dan di mintai konfirmasi, namun tak satupun yang menjawab. (Tim).